Bupati dan Wakil Bupati Konkep, Bersama Menkes RI, Gubernur Sultra dan Anggota DPR-RI saat melakukan peletakan batu pertama di RSUD KONKEP, Sabtu, (3/5). |
KONAWE KEPULAUAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka lakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konkep, Sabtu, (3/5).
Peletakan Batu pertama itu, di hadiri oleh Angota DPR-RI Komisi 9 Ahmad Syafei, Sekda Konkep, Cecep Trisnajayadi, Ketua dan Anggota DPRD Konkep, Para Kepala OPD Kabupaten Konkep, Direktur RSUD Konkep, dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompinda) Konkep.
Pembangunan ini merupakan komitmen pemerintah pusat dalam menjalankan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) / Quick Win untuk meningkatkan kapasitas layanan dari Rumah Sakit tipe D Pratama menjadi Rumah Sakit Tipe C.
Langkah ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan yang berkualitas, khususnya di wilayah kepulauan dan daerah tertinggal.
Bupati Konkep, Rifki Saifullah Razak, ST saat menyampaikan Sambutan. |
Bupati Konkep, Rifki Saifullah Razak dalam sambutannya memaparkan, untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat , Kabupaten Konkep memiliki 1 unit Rumah Sakit, 9 unit Puskesmas, 48 unit Pustu, Polindes dan Puskesdes, serta 96 unit Posyandu.
" Jumlah Dokter spesialis 9 Orang, Dokter 23 Orang, Dokter Gigi 1 Orang, Bidan 181 Orang, Perawat 153 Orang, Ahli Gizi 24 Orang, Farmasi 42 Orang, Kesmas 82 Orang, Kesehatan Lingkungan 29 Orang, dan tenaga kesehatan lainnya 72 Orang," Paparnya
Ia menerangkan, saat ini RSUD Konkep memliki status tipe D, yang memiliki tempat tidur 63 unit, jenis pelayanan yang disediakan ialah, pelayanan bedah, pelayanan spesialis anak, pelayanan spesialis Interna, Pelayanan Spesialis Kebidanan, Patologi klinik spesialis neorologi, serta pelayanan Rediologi dan anestesi.
"Salah satu program prioritas di bidang kesehatan untuk lima tahun di masa kepemimpinannya, ialah peningkatan akses integrasi layanan primer melalui penempatan satu Bidan satu Perawat di setiap desa dan kelurahan," terangnya.
Selain itu, melakukan peningkatan pelayanan masyarakat melalui peningkatan kelas rumah sakit tipe C badan layanan umum daerah.
Di akhir sambutannya, ia menghaturkan rasa terimakasih kepada menteri kesehatan yang menjadikan Kabupaten Konkep menjadi salah satu sasaran program hasil cepat terbaik sebagai asta cita Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Ia menyadari, bahwa Kabupaten Konkep memiliki kapasitas fiskal daerah yang sangat kecil sehingga tidak memliki kemampuan untuk melakukan pembangunan rumah sakit yang lebih baik.
Selain itu, kata dia, Kabupaten Konkep masih ketergantungan yang sangat besar pada dana transfer daerah termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk melakukan pembangunan infrastruktur.
"Olehnya itu, saya secara pribadi mewakili seluruh masyarakat Konawe Kepulauan sangat berterima kasih," Ungkapnya.
Menkes RI Budi Gunadi saat memberikan sambutan |
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Konkep merupakan daerah ke 14 dari 32 yang di kunjunginya untuk melaksanakan peletakan batu pertama untuk merealisasikan program Quick Win.
Ia menyampaikan, Rumah Sakit Konkep kedepannya bakal memiliki sarana prasarana berupa alat kesehatan tidak akan kalah dengan alat kesehatan Rumah Sakit di Pulau Jawa.
"Sehingga, kita akan bisa menjawab lima tantangan kesehatan masyarakat yang paling kritis atau yang menyebabkan kematian paling tinggi di Indonesia, yaitu bisa melayani jika terkena serangan struck, serangan jantung, serangan kangker, masalah ginjal dan masalah kematian ibu dan anak," ungkapnya.
Ia mengatakan, angka Kematian serangan struck, dan jantung adalah yang paling tinggi, atas hal tersebut peralatan medis untuk menangani struck dan jantung akan di bagikan ke 514 Kabupaten/Kota.
Ia menekankan pentingnya ketersediaan dokter spesialis sebagai prasyarat utama pemanfaatan alat kesehatan canggih yang akan ditempatkan di RSUD Konkep. Ia mengingatkan bahwa teknologi kesehatan tidak akan optimal tanpa kehadiran tenaga ahli yang memadai.
“Untuk menjalankan alat canggih itu membutuhkan dokter spesialis minimal ada tuju, dan saya kaget tujuh-tujuhnya disini sudah ada, agak kagum saya,”ujar Menkes.
Ia mengatakan, bahwa saat ini Indonesia masih kekurangan Dokter spesialis saraf dan jantung. Olehnya itu, pemerintah telah menyiapkan beasiswa bagi setiap orang yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi untuk menjadi dokter spesialis tersebut.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah meluncurkan sejumlah kebijakan strategis, termasuk program beasiswa dan sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit. Menkes berharap generasi muda daerah dapat memanfaatkan program ini dan kembali mengabdi di kampung halaman.
“Jangan takut untuk bersaing dengan dokter dari jakarta meski anaknya profesor, karena kita telah membuat suatu program pendidikan spesialis Hospital Best, yang rekrutmennya itu berdasarkan kebutuhan daerah, jadi tidak anak Professor tidak berlaku lagi, " jelasnya
Disebutnya, Pembangunan RSUD Konkep didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, dengan total anggaran mencapai Rp170 miliar. Menkes berharap proyek ini bisa rampung dan diresmikan pada awal tahun depan.
Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Kementerian Kesehatan dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata, berkualitas, dan tangguh hingga ke pelosok negeri. Pembangunan RSUD ini juga menjadi bagian dari penguatan sistem kesehatan nasional secara menyeluruh.
Penulis : Hendrawan
Editor. : Redaksi