![]() |
Bupati Konkep, Rifki Saifullah Raza, ST saat menyampaikan sambutan. Foto; Ist |
Konkep, Literasisultra.com - Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) menggelar kegiatan Musyawarah Tertinggi ke I dalam rangka pembentukan Lembaga Adat Wawonii bertajuk "Peran Lembaga Adat Sebagai Penyangga Budaya Wawonii" bertempat di Aula Kantor Bupati Konkep, Kamis, (21/8).
Kegiatan itu dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Konkep, Rifki Saifullah Razak,ST dan Muhamad Farid,SE , eks Bupati Konkep Ir.H Amrullah,MT, Sekda Konkep, Cecep Trisnajayadi, Ketua DPRD Ishak,SE , Ibu TP-PKK Ucha Nidya Ramadhani Rifki, para Kepala OPD, Anggota DPRD Konkep, Cunsur pimpinan TNI dan Polri wilayah Konkep, Camat, Kepala Desa serta para Puutobu/Bonto se-Konkep.
Bupati konkep Rifki Syaifulah Razak, ST mengatakan, Musyawarah pembentukan lembaga Adat ini bertujuan untuk membahas hal-hal yang berkenaan dengan Adat istiadat Wawonii.
Kata dia, Lembaga Adat Wawonii merupakan wadah yang sangat strategis bagi keberlangsungan nilai-nilai adat istiadat dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Wawonii.
"Lembaga ini menjadi jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan serta menjadi pilar utama dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan Budaya Wawonii,"bebernya.
Pembentukan Lembaga Adat Wawonii ini juga, bukan hanya sekedar memenuhi amanat peraturan perundang-undangan tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen untuk melestarikan warisan budaya dan memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Wawonii.
Dengan hadirnya lembaga adat ini, diharapkan masyarakat Wawonii dapat menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat istiadat dan menjadi Garda terdepan dalam penyelenggaraan berbagai upacara adat, tradisi, kesenian, dan kearifan lokal lainnya yang menjadi ciri khas Wawonii.
Ia meyakini, lembaga adat ini akan menjadi wadah pemersatu bagi seluruh elemen masyarakat Wawonii dalam mempererat silaturahmi dan menciptakan suasana yang harmonis sebagaimana falsafah orang Wawonii 'Meumpu Kato Undau'.
"Saya percaya bahwa lembaga adat ini akan berperan aktif dalam pembangunan budaya kearifan lokal yang akan senantiasa memberikan masukan dan saran yang konstruktif bagi pengembangan budaya Wawonii," ujarnya.
Oleh karena itu keberhasilan Lembaga ini sangat bergantung pada partisipatif aktif dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat pulau Wawonii. "Mari kita bersama-sama menjaga dan membesarkan Lembaga ini agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Wawonii," tutupnya
Sementara itu, ketua panitia Muammar menyampaikan, pada proses pelaksanaan Musyawarah Besar tersebut, yang bakal menjadi peserta penuh ialah para pemangku adat dari 96 desa dan kelurahan, serta perwakilan Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dari tujuh Kecamatan di Kabupaten Konkep.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan peran lembaga adat sebagai pilar budaya dan identitas masyarakat Wawonii. Selain itu, untuk menyusun arah kebijakan Adat, Hukum Adat serta penguatan kelembagaan adat dari Desa, Kecamatan hingga tingkat Kabupaten," tuntasnya.
Penulis : Hendrawan.