![]() |
| Ketgam; Iptu Indra Jaya, SH, Kapolsek Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan. Foto Istimewa |
Konkep,Literasisultra.com - Siswa SMAN 1 Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di keroyok teman Sekolahnya sendiri hingga mengalami luka dan lebam di wajah. Pengeroyokan itu terjadi di Jembatan penghubung Lampepapi-Wungkolo selepas pulang sekolah, Selasa siang, (17/11/2025).
Kapolsek Wawonii Tengah, Iptu. Indra Jaya,SH menjelaskan, kronologi itu bermula saat kegiatan pendisiplinan yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan menegakkan tata tertib kerapian rambut pada siswa.
Saat itu, kata Iptu Indra, para terduga pelaku bersembunyi agar rambut mereka tidak digunting oleh Guru dengan niatan agar mereka sendiri yang bakal merapikan rambut sendiri dengan cara pergi ketukang cukur selepas pulang sekolah.
"Karena ada yang sembunyi, beberapa siswa mengadu ke Guru karena ada yang tidak di potong rambutnya karena sembunyi, setelah mereka tau salah satu yang melaporkan mereka, maka dihadanglah korban dijembatan Lampeapi sana, lalu terjadi kejadian tersebut," ungkapnya saat ditemui langsung oleh awak media ini, Selasa, (18/11).
Ia menyampaikan, hingga saat ini, kasus pengeroyokan tersebut masih dalam tahapan pendalaman kasus dan belum bisa memastikan jumlah pelaku karena masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Yang jelas, pelakunya lebih dari satu orang, namun jumlah pastinya berapa orang kita masih dalam tahap pemeriksaan," terangnya.
Ia pula menyampaikan, beberapa siswa terduga pelaku saat ini telah di amankan di Polsek Wawonii Tengah sembari menunggu proses berikutnya. Olehnya itu, ia berharap keluarga korban dapat menentukan dengan bijak mengenai arah proses dari kasus tersebut.
"Tentunya, kita sebagai aparat penegak hukum akan terus berupaya berlaku adil dan berpedoman kepada Undang-undang yang berlaku," pungkasnya.
Ia pula berharap, agar pihak sekolah agar berkolaborasi bersama pihaknya dalam menjaga ketertiban para murid agar kejadian yang sama tak terulang lagi berikutnya. Pasalnya kasus ini marak terjadi karena pihaknya seringkali menerima laporan kejadian yang sama yang terjadi dikalangan antar pelajar.
Penulis : Hendrawan
.png)
.png)

.png)




.png)

.png)