KONKEP, Literasisultra.com - Yayasan Bina Insani Indonesia Kendari, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penilaian partisipatif terhadap resiko iklim dan bencana (PACDR) di Desa Wawoone, Kecamatan Wawonii Selatan Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Kegiatan tersebut merupakan kali kedua dilaksanakan di Konkep setelah sebelumnya telah melakukan kegiatan yang sama di Desa Langgara Jaya Kecamatan Wawonii Selatan beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Wawoone tersebut, akan dilaksanakan mulai dari 21-25 Juli 2025 yang di ikuti oleh 24 peserta yang terdiri dari Unsur pimpinan desa, BPD, kelompok tani, Karang Taruna, Kelompok UMKM dan PKK Desa Wawoone.
Dalam sambutannya, Direktur Yayasan Bina Insani Indonesia Kendari, Ir. Nursalam menyampaikan, kegiatan Bimtek tersebut bertujuan untuk menilai secara partisipatif risiko iklim dan bencana yang ada di Desa Wawoone. Jadi, peserta yang terpilih dari workshop ini akan menganalisis secara bersama angota masyarakat mengenai bahaya, kerentanan dan respon masyarakat serta mengambangkannya dalam bentuk strategi adaptasi akibat Perubahan iklim dan bencana serta rencana adaptasi masyarakat.
"Kegiatan kita akan berlangsung selama lima hari kedepan, jadi saya harap peserta dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan, karena jika dilihat saat ini, Antara iklim 20-40 tahun yang lalu berbeda jauh dengan sekarang," jelasnya, Senin (21/7).
Ia mengatakan, pada proses workshop, akan dilakukan kegiatan susur desa dengan melakukan wawancara pada masyarakat untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami saat terjadi perubahan iklim dan bencana.
Maka dari itu, ia berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir karena materi yang akan diajarkan akan saling berkaitan. Metode Participatory Asessment of Climate and Disaster Risk (PACDR) ini sudah diterapkan di beberapa Negara di dunia termasuk di Indonesia superti di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa dan di Sulawesi.
"Jadi hari terakhir, ditanggal 25 Juli 2025 nanti, kita akan laksanakan di Desa Langgara Jaya untuk mendengarkan tanggapan dan masukan dari semua stekholders yang terkait dengan rencana aksi yang akan dilakukan oleh masyarakat di dua desa (Desa Wawoone dan Desa Langara Jaya) sekaligus menutup kegiatan disana," tuntasnya.
Mengawali sambutannya, Kepala Desa Wawoone, Muh. Salim Djasmun menyambut baik dan mendukung terselenggaranya kegiatan sampai lima hari kedepan.
Karena, kata dia, pembelajaran yang didapat saat Bimtek penilaian partisipatif terhadap resiko iklim dan bencana dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di Desa Wawoone merupakan desa rawan terjadinya bencana alam.
"Saya harap, masyarakat yang menjadi peserta dapat belajar dan terlibat aktif saat proses kegiatan sedang berlangsung mulai dari awal hingga selesai" pintanya.
Penulis : Hendrawan